Apa Itu FOMO



Apa itu FOMO?
Semakin banyak orang yang merasa takut tertinggal atau FOMO (Fear of Missing Out) saat melihat banyak orang berbicara tentang suatu hal di media sosial. Salah satu contohnya adalah konser Blackpink yang baru-baru ini menjadi trending topic di Twitter. Banyak orang yang merasa penasaran dan ingin tahu apa yang terjadi, bahkan meski tidak pernah mendengar tentang grup K-Pop ini sebelumnya. 

 Kehidupan modern sering kali menuntut kita untuk selalu terhubung dengan dunia luar melalui media sosial. Namun, keadaan ini bisa membuat seseorang merasa terus-menerus khawatir dan cemas akan segala sesuatu yang sedang terjadi di sekitarnya. Salah satu dampaknya adalah munculnya rasa takut ketinggalan atau dikenal dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out). 

 FOMO adalah rasa takut kehilangan sesuatu yang dirasakan oleh seseorang ketika melihat orang lain menikmati suatu pengalaman atau kegiatan. FOMO bisa terjadi pada siapa saja, namun dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan mental seseorang. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap apa itu FOMO, penyebabnya, serta dampaknya pada kesehatan mental.

Apa itu FOMO?

FOMO adalah singkatan dari "Fear of Missing Out" yang berarti rasa takut atau khawatir terlewatkan dari suatu pengalaman atau kegiatan yang sedang terjadi. FOMO sering kali muncul ketika kita melihat aktivitas atau kesempatan yang sangat menarik di media sosial atau di lingkungan sekitar kita. Rasa khawatir dan cemas akan kehilangan kesempatan tersebut membuat kita merasa tidak nyaman dan terus-menerus memikirkannya.

Penyebab FOMO

FOMO bisa muncul karena berbagai alasan, seperti:

1. Media sosial

Media sosial merupakan salah satu faktor utama yang memicu FOMO. Kehidupan orang lain yang terlihat begitu sempurna di media sosial dapat membuat kita merasa iri dan khawatir tidak memiliki kehidupan yang sama. Kita sering kali lupa bahwa apa yang kita lihat di media sosial hanyalah highlight dari kehidupan orang lain.

2. Teknologi

Kemajuan teknologi juga memainkan peran penting dalam munculnya FOMO. Teknologi yang semakin canggih membuat informasi dan aktivitas dapat diakses dengan sangat mudah dan cepat. Hal ini membuat kita merasa bahwa kita harus terus terhubung dengan dunia luar agar tidak ketinggalan informasi.

3. Lingkungan sekitar

Lingkungan sekitar juga dapat memicu FOMO. Kita sering kali merasa tertinggal dari lingkungan sekitar yang lebih maju atau lebih kaya. Hal ini dapat membuat kita merasa tidak percaya diri dan terus-menerus mencoba untuk mengejar apa yang dimiliki oleh orang lain. 

Baca Juga :  Cara Budidaya Jamur Tiram Tanpa Bibit

Dampak FOMO pada Kesehatan Mental

FOMO bisa berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Beberapa dampaknya adalah:

1. Kecemasan

FOMO dapat memicu rasa cemas yang berlebihan. Kita akan terus-menerus memikirkan apa yang sedang terjadi di luar sana dan merasa khawatir bahwa kita kehilangan sesuatu yang penting.

2. Depresi

FOMO juga dapat menyebabkan depresi. Kita dapat merasa sedih dan kecewa ketika melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih bahagia dan sukses daripada kita. Kita dapat merasa bahwa kita tidak cukup baik atau sukses, sehingga memicu perasaan sedih dan putus asa.

3. Gangguan tidur

FOMO dapat mempengaruhi pola tidur kita. Kita mungkin merasa terus-menerus terjaga dan tidak bisa tidur karena terlalu khawatir kehilangan kesempatan atau informasi yang penting.

4. Kecanduan media sosial

FOMO dapat memicu kecanduan media sosial. Kita akan terus-menerus memeriksa media sosial untuk melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Hal ini dapat menyebabkan kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengakses media sosial dan mengabaikan kegiatan lain yang lebih penting.

Cara mengatasi FOMO

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi FOMO. 

Pertama-tama, cobalah untuk membatasi waktu yang dihabiskan untuk melihat media sosial. Terlalu sering melihat aktivitas orang lain di media sosial dapat membuat seseorang merasa tertekan dan terus-menerus merasa tertinggal. Oleh karena itu, cobalah untuk mengatur waktu dan intensitas melihat media sosial agar tidak terlalu berlebihan. 

 Kedua, cobalah untuk fokus pada diri sendiri. Jangan terlalu terobsesi dengan apa yang sedang dilakukan oleh orang lain. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kehidupan dan perjalanan yang berbeda-beda. Alihkan perhatian Anda pada diri sendiri dan lakukan aktivitas yang membuat Anda merasa bahagia. 

 Ketiga, cobalah untuk lebih memperhatikan kualitas dari hubungan sosial yang Anda miliki. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengikuti aktivitas atau acara yang sebenarnya tidak sesuai dengan minat atau kepribadian Anda. Lebih baik memiliki beberapa teman yang berkualitas dan sejalan dengan Anda daripada memiliki banyak teman yang tidak membuat Anda merasa nyaman. 

Terakhir, cobalah untuk meningkatkan rasa syukur atas apa yang sudah dimiliki dan dicapai. FOMO seringkali terjadi karena terlalu fokus pada hal-hal yang belum dimiliki atau belum tercapai. Cobalah untuk memandang kehidupan dengan sudut pandang yang lebih positif dan syukuri apa yang sudah ada dalam hidup Anda.

Penutup

Semoga artikel ini dapat membantu Anda mengatasi FOMO dan merasa lebih bahagia dengan diri sendiri. Tetaplah menghargai diri sendiri dan tidak perlu terlalu membandingkan diri dengan orang lain. Terima kasih!